Rabu, 06 April 2011

Kenali diri Anda dan Karakter Saham

Trading saham, harus dilakukan dengan hati-hati, sabar, tidak boleh emosionil, gengsi, serakah dan gampang tersinggung. Sadarilah bahwa Makanan Utama para Bandar adalah peritel saham atau disebut investor kecil. Ibarat Ular besar akan memakan ular kecil sebanyak mungkin...
Nah sebeleum jadi korban para Bandar kenalilah diri sendiri. Ada beberapa parameter untuk menghindari kerugian di pasar saham.Berikut ada beberapa yang mesti diperhatikan:

FA : Fundamental Analysis, pilihlah saham yang fundamentalnya bagus
misalnya : TLKM, PGAS, ASII, UNTR .
TA : Technical Analysis, Pilihlah saham yang secara tehnikal dapat
diprediksi dengan baik. misalnya : INCO, TINS, BMRI, BBRI.
EA : Emosional Analysis, pilihlah saham yang tidak mengganggu emosi
naik turun terlalu cepat, naik/turun melawan arus ketika indek
hijau/ merah. misalnya : saham2 grup bakrie, saham gorengan seperti
ELTY, KARK, FREN, BAYU, SDRA.
CA : Capital Analysis, pilihlah saham sesuai kantong/ modal Anda,
jangan paksakan 'outstanding' jika tidak perlu/ tidak mampu.
misal saham2 'gocap' seperti BNBR, KARK, FREN
saham2 'bluechip' seperti ASII, UNTR, GDRM,

Nah keempat faktor tersebut, harap disesuaikan dengan "Siapa Anda",mudah2an
bisa sukses dalam trading saham... Selamat trading, make Gain every day,gain every week, gain every month, gain every year. OK.


Selasa, 08 Maret 2011

PILIH SAHAM YANG BAGUS !

Saham yang beredar di BEI, mempunyai karakteristik tersendiri. Banyak saham abal-abal.Namun ada juga saham yang baik untuk investasi ataupun trading.
namun semua kembali kepada kemampuan masing-masing investor. yaitu jumlah modal yang diputar. Bisnis saham sangat terpengaruh dengan sifat karater investor itu sendiri. Ada yang suka spekulatif, ada yang sangat hati-hati. ada yang super hati-hati.bahkan ada yang terlalu berani, juga ada yang emosionil, Yang terakhir ini sebaiknya jangan bermain saham.
Berikut saham saham pilihan yang menarik untuk investor dan trader baik pemula, ataupun pemain kawakan.
1. INCO Pertambangan/Nikel.
2. TINS Pertambangan/Timah
3. BUMI Pertambangan/Batubara
4. BBRI Perbankan
5. PGAS Infrastruktur
6. MEDC Perminyakan
7. LSIP Perkebunan/CPO
8. KRAS Industri Baja
9. CPIN Industri per-ayam-an

Kesembilan saham/emitmen tersebut, banyak keunggulan dibanding saham lainnya. Mereka unggul dalam Good company, Proyeksi Profit, kapitalisasi, liquiditas, range value bid-offer, dividen, dan favorit banyak investor/ bandar.
Jika diasumsikan nilai total masing-masing 2 lot saja ( 1000 lembar ),maka modal minimal adalah sekitar Rp 20 juta-an. jadi siapkan modal minimal tersebut. dan bersiap-siap bisnis saham di pasar modal. Selamat mencoba.?!?

Selasa, 15 Februari 2011

Hindari saham yang jelek !

Pilihan saham di BEI sangat banyak , ada ratusan saham yang bisa dipilih.
Dasar pertimbangan menghindari saham yang jelek.

- Emitmen yang banyak melakukan aksi korporasi.
- Emitmen yang tidak pernah membagi dividen/ dividennya kecil
- Emitmen yang tidak aktif di pasar harian atau maksimal mingguan.
- Emitmen yang Bandarnya suka memnggoreng saham.
- Emitemen yang banyak hutang.
- Emitmen yang gampang terpengaruh dengan isue politik.

Keenam jenis saham/emitmen itu akan menyebabkan investor rugi terus menerus.
Jika saham dibeli langsung turun, kalau dijual naik terus. itu karena investor retail ketahuan bukan dari kelompok Bandar/ sudah dicirian makanya sama groupnya Bandar dihajar habis....
Nah terus gimana dong caranya?
Makanya ikuti terus artikel Kami berikutnya.... sabar yaa.

Inilah contoh saham yang banyak merugikan para investornya...

Saham POLY, FREN, ENRG, BNBR, UNSP, ELTY, IIKP, PKPK, KARK, DEWA, TRUB, BUMI, CTRA, SIPD, SDRA, GDST, TMPI, MIRA, RINA, IKAI, BAYU, GIAA DAN......

CARANYA JANGAN BELI, SEGERA TUKAR SAHAM, HINDARI JAUH2.JANGAN TERPANCING DENGAN GERAKANNYA. PERGERAKAN SAHAMNYA PENUH TIPU DAYA, CARI KORBAN2 BARU, BANYAK AKSI KORPORASI DAN BISNISNYA CULAS DAN CURANG... ISTILAH POPULER ADALAH SAHAM GORENGAN.....SAHAM SETAN...(?)
Saham2 tersebut tidak berlaku analisa fundamental/ analisa teknikal.
yang ada adalah spekulatif/ gambling dan untung-untungan...
Bagi pemula, silahkan coba jika ingin bangkrut/ duitnya habis.
Makanya hati2, jangan mudah tergiur dengan saham2 di atas.

Minggu, 23 Januari 2011

Bisakah mengalahkan BANDAR ?

Mengalahkan Bandar saham kenapa tidak? Penguasa yang sebenarnya di pasar modal adalah bandar yakni para kapitalis, pemodal kuat, dan orang kaya yang medewakan uang sebagai Tuhannya. bahkan negara pun bisa tidak berkutik dengan ulah para bandar.Bandar bisa memporak porandakan perekonomian suatu negeri.Khususnya dunia pasar modal/saham naik turunnya saham adalah ulah bandar. bandar bisa membikin isue, bikin naik, biki turun tentang suatu saham.mereka bisa berbuat apa saja, semau gue, ataupun senak perutnya sendiri. nah lalu siapa yang bisa mengalahkan bandar ?
Tentu saja pertama yakni Tuham Semesta Alam ( ALLAH SWT ). mau bukti ? yi ketika Amerika Serikat negeri adidya kena krisis financial global/secondary mortage' padahal apa yang kurang dari AS. negeri termaju di dunia ?
bagaimana pula perusahaan financial internasional seperti Lehman Brothers yang berumur ratusan tahun bisa bangrut dalam sekejab.
kedua, yakni bandar yang lain. antara bandar satu dengan yang lain saling mengalahkan, saling menjatuhkan dan saling memakan ( kanibal ).Siapa kuat siapa yang menang? jadi bandar tidak hanya satu, tapi bisa dua, tiga atau banyakan.
ketiga, untuk situasional dan sementara bandar bisa dikalahkan bahkan oleh peritel investor sekalipun asal mereka kompak, bukanlah di atas langit ada langit ? jadi itulah keseimbangan alam. termasuk alam jaul beli saham.
lalu bagaimana cara mengalahkan bandar saham ? ibarat gadjah versus semut.
apa gadjah bisa dikalahkan semut? nah bukannya itu tidak bisa saling mengalahkan. tidak sama sekali ? apa itu sebanding lawannya? sama sekali tidak bukan.
Kalau begitu, jangan mimpi deh mengalahkan bandar, yang ada adalah melumpuhkan atau menyiasati bandar, sehingga kita bisa mengambil keuntungan dari para bandar. psikologi bandar harus dipelajari secara seksama, cermati perilku mereka.nah dari sinilah 'kemenangan sejati'bagi peritel investor.
Hindari jebakan bandar, Anda akan selamat. makanya belajarlah terus, maka anda akan piawai bermain saham. selamat berjuang. Lupakan bandar, fokus pada gain /untung yang akan didapat sekecil apapun yang penting untung.

Kamis, 20 Januari 2011

ILUSTRASI INVESTASI SAHAM ( 8 )

Kisah Eddy 'Menyulap' Saham AQUA ala Warren Buffet
Indro Bagus - detikFinance


Jakarta - Eddy Rustanto mungkin bukan seorang investor kakap bermodal miliaran rupiah. Namanya boleh jadi tidak dikenal publik. Namun tidak mustahil jika dirinya akan
menjadi sosok impian setiap investor saham.

Jika Warren Buffet dikatakan pernah menyulap saham Coca-Cola seharga US$ 1 per saham menjadi US$ 1.000 per saham, mungkin kisah yang 'hampir' sama akan dialami
Eddy.

Pada tahun 1990, tepatnya pada tanggal 1 Maret 1990, PT Aqua Golden Mississippi
menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Dengan
mencatatkan saham sebanyak 6.000.000 saham. Harga pelaksanaan IPO perusahaan
yang menyandang kode AQUA ini sebesar Rp 7.500 per saham dengan nilai nominal Rp
1.000 per saham.

Eddy Rustanto, merupakan salah seorang investor yang berpartisipasi dalam IPO
itu. Tak banyak yang ia beli, jumlahnya tidak sampai 1 lot. Sebagai catatan, untuk masa itu, investor dimungkinkan membeli saham berjumlah di bawah 500 lembar (1 lot) atau yang dikenal dengan istilah Odd Lot (lot ganjil).

"Waktu itu saya beli cuma 100 lembar saham pada harga IPO. Tujuannya ya investasi, iseng-iseng beli, siapa tahu bisa untung di kemudian hari," ujar Eddy kepada detikFinance, Senin (20/9/2010) malam.

Itu berarti, modal yang dikeluarkan Eddy untuk berpartisipasi dalam IPO AQUA
hanya sebesar Rp 750.000. Pada tahun 1994, AQUA membagikan saham bonus dengan
rasio 2:1 atau setiap pemegang 2 saham akan memperoleh 1 saham baru.

Pada tahun 1995, AQUA kembali menggelar aksi pembagian saham bonus dengan rasio
10:3 atau setiap pemegang 10 saham akan memperoleh 3 saham baru. Kemudian pada
tahun 1997, AQUA membagikan dividen saham dengan rasio 8:1 atau setiap pemegang
8 saham akan memperoleh 1 saham baru.

Demikianlah sejak 1997 total saham AQUA dalam modal disetor dan ditempatkan
penuh sebanyak 13.162.473 saham, jumlah yang sama hingga hari ini.

Bersamaan dengan serangkaian aksi itulah, tanpa menambah modal apa pun jumlah
saham Eddy kini berlipat 2,19 kali menjadi 219 lembar saham. "Jumlah saham saya
saat ini segitu, 219 lembar," ujarnya.

Pada akhir 2001, AQUA menggalang rencana go private alias mengubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Untuk keperluan itu, AQUA menawarkan harga tender offer sebesar Rp 35.000 per saham. Sayangnya rencana itu tidak disetujui pemegang saham lantaran harga saham AQUA merambat naik hingga menyentuh level yang sama dengan harga tender.

Pada akhir Agustus 2001, harga AQUA masih di level Rp 15.000-an. Pada Desember
2001, harganya telah menyentuh level Rp 35.000 per saham.

"Waktu itu memang pemegang saham minoritas meminta harga lebih tinggi, karena harga tender sama dengan harga di pasar. Makanya waktu itu rencana go private akhirnya gagal karena tidak dapat restu pemegang saham," tutur Eddy.

Lama berselang, AQUA kembali menggelar rencana go private pada akhir 2005. Ketika itu harga AQUA di pasar reguler berkisar di level Rp 50.000 per saham, sedangkan harga tender yang ditawarkan AQUA sebesar Rp 100.000 per saham.

Pada RUPS 14 November 2005, jumlah investor independen yang hadir hanya 52,74%,
jauh dibawah ketentuan Bapepam-LK minimal sebanyak 75%. RUPS ke 2 digelar pada 2
Desember 2005. Namun yang hadir hanya 39,27% saja. Dan pada RUPS ke 3, batasan
kuorum tetap tidak dapat dipenuhi.

Oleh sebab itu, otomatis rencana go private ini kembali gagal. Pertanyaannya
kemudian, mengapa investor-investor memutuskan tidak hadir?

Menurut Eddy, saat itu memang ada pihak-pihak yang membisikkan pemegang saham minoritas untuk menjegal go private AQUA dengan alasan harga tender yang ditawarkan terlalu murah.

"Saat itu saya termasuk yang setuju dengan rencana go private. Tetapi ada
beberapa investor minoritas yang punya saham cukup banyak, mendesak manajemen
menaikkan harga tender. Padahal saat itu, banyak sekali pemegang saham minoritas
yang setuju dengan harga yang ditawarkan," ungkap Eddy.

Hal senada diungkapkan oleh Yuli, ibu dari Ardhian Indrayana yang diberi surat
kuasa atas kepemilikan 6.163 lembar saham AQUA milik Ardhian.

"Memang sangat disayangkan kalau dari kemarin-kemarin gagal terus karena ada
investor besar yang meminta harga terlalu tinggi. Padahal, kita yang hanya punya
sedikit ingin menjualnya sejak lama. Masak karena yang besar-besar itu, kita yang kecil-kecil jadi rugi?" keluh Yuli.

Meski gagal pada tahun 2005, AQUA belum menyerah. Pada tahun 2010 ini, manajemen
AQUA kembali mencanangkan skema go private. Harga yang ditawarkan pun naik
drastis menjadi Rp 500.000 per saham.

Sebagai catatan, harga saham AQUA di pasar reguler sebesar Rp 244.800 per saham,
sedangkan di pasar negosiasi (NG) dan pasar tunai (TN) sebesar Rp 350.000 per
saham.

"Harga tender offer dari PT Tirta Investama sebagai pemegang saham kendali,"
ujar Direktur Utama AQUA, Parmaningsih Adinegoro.

Komposisi pemegang saham AQUA adalah PT Tirta Investama 12.419.090 saham
(94,35%) dan publik 743.383 saham (5,65%). Dengan harga sebesar Rp 500 ribu per
saham, maka total dana yang harus dirogoh Tirta Investama sebesar Rp 371,691
miliar.

Untuk keperluan ini, AQUA akan menggelar RUPS pada 22 September 2010 dalam rangka meminta persetujuan pemegang saham minoritas. RUPS kali ini sedikit berbeda. Manajemen AQUA telah mewanti-wanti kepada pemegang saham kalau penawaran kali ini merupakan kesempatan terakhir pemegang saham untuk menjual sahamnya di harga tinggi.

"Ini sudah merupakan penawaran terbaik. Kalau perseroan tetap jadi perusahaan publik, maka harga saham akan tergantung mekanisme pasar dan pemegang saham,
terutama yang memegang saham odd lot (jumlah saham di bawah 500 lembar saham)
dimana banyak pemegang saham perseroan yang seperti ini, akan kehilangan
kesempatan untuk menjual pada harga seperti yang ditawarkan pada tender offer.
Artinya kesempatan emas akan hilang," jelas Parmaningsih.

Parmaningsih mengakui, ancaman penolakan masih mungkin terjadi pada RUPS kali
ini. Namun ia bersama manajemen AQUA memastikan kalau penawaran kali ini
merupakan penawaran terakhir yang akan diberikan AQUA. Jika gagal, maka tidak
akan ada lagi skema go private.

"Kalau tetap ada penolakan, maka tidak akan ada lagi aksi korporasi. Ini upaya
terakhir dan maksimal yang bisa ditawarkan kepada pemegang saham," tegas
Parmaningsih.

Meski demikian, Parmaningsih optimistis kalau pemegang saham minoritas akan
menyetujui skema go private pada kesempatan kali ini. Sebab, banyak pemegang
saham minoritas yang telah menyampaikan konfirmasi atas kesiapannya mendukung
rencana tersebut.

"selama ini banyak pemegang saham yang sudah menghubungi perseroan menyatakan
keinginan untuk menjual sahamnya," ujar Parmaningsih.

Yuli pun menyatakannya kesiapannya mendukung rencana ini. Ia mengaku tidak
melihat alasan untuk menolak rencana ini.

"Buat apa repot-repot minta harga tinggi kalau ujung-ujungnya malah nggak dapat apa-apa. Manajemen kan sudah bilang kalau ini penawaran terakhir, jadi saya pikir sebaiknya semua pemegang saham minoritas setuju saja lah, supaya sama-sama enak, semuanya untung," ujarnya.

Hal itu pun diakui oleh Eddy. Ia pun mengaku siap mendukung rencana go private
AQUA dalam RUPS 22 September 2010.

"Kalau saya sih melihatnya, harga yang ditawarkan sudah sangat bagus. Kapan lagi
bisa jual pada harga segini. Kalau jual di market sulit, tidak ada posisi.
Lagipula ini kesempatan terakhir kan, kalau tidak jual sekarang, kapan lagi?"
ujar Eddy.

Bagaimana tidak, dengan modal membeli 100 lembar saham sebesar Rp 750.000, Eddy
bakal memperoleh dana sebesar Rp 109,5 juta dari penjualan 219 lembar sahamnya
di harga Rp 500.000 per saham. Itu berarti, selisih keuntungan (gain) yang
diperoleh Eddy dari penantian selama 20 tahun sejak IPO AQUA mencapai 14.500%!!
(dro/qom)

Selasa, 18 Januari 2011

AYO ! BELI SAHAM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ( kode : TLKM ) ! ! !

Bagi Anda yang tidak punya uang banyak, lagi belajar tentang saham, mau investasi tapi dana terbatas, ayo kita gotong royong beli saham TLKM.
( Nilai Saham 7000 - 8000 ) . Disini kita gabungkan seperti model Arisan SAHAM .Dimana semakin banyak peserta makin banyak saham TLKM yang kita Kuasai .
SISTEM KERJA :
1.Tiap kelompok terdiri dari 8 orang, masing-masing setor Rp. 1 juta rupiah.
dan kelipatannya.
2.Setelah genap 8 orang, maka akan dibelikan saham TLKM.
3.Dari situlah, kita hanya akan jual beli saham TLKM.
4.Jika rugi kami ganti, jika untung maka 70% untuk Investor x 30 % untuk Pengelola. Mudah bukan. Ingat hanya saham TLKM, dimana kita berhalo-halo ria setiap saat/hari.
CARANYA :
1. Kirim nilai Investasi Anda ke Rek. a.n.
MUHAMMAD AINI RUKHMA,IR No. 0080401477. BCA.KCU ASIA-AFRIKA.BANDUNG
2. Setelah ditranfer kirim sms ke 081220182314.,,
3. Lalu kirim sms ke 081220182314 . < nama>,.Rek BCA
4. Profit /untung akan ditranfer ke rek Anda setiap bulan sekali.
5. Time Trading adalah 1 x setiap minggu.

KEUNTUNGAN :
1.Investor bisa belajar trading saham,sambil menikmati hasilnya setiap bulan.
2.Hanya perlu 1 Minggu untuk resign kembali Investasi anda.
3.Anda menikmati keuntungan saja, tak ada kata rugi.
4.Anda lebih menghargai uang Anda untuk mencari Uang lagi. bukan Money game, MLM, atau semacamnya.
5. Cobalah maka Anda akan Kaya.
6. Hanya 2,5 % dari Profit langsung dipotong. Anda langsung membayar keawajiban hak fakir miskin.

CATATAN : AKAN dibuka untuk INvestasi SAHAM PILIHAN
Bank Mandiri Tbk ( BMRI ), Timah Tbk ( TINS ), Jasa marga ( JSMR ).Jika ada complain. kiri ke mar24334@gmail.com

ILUSTRASI INVESTASI SAHAM ( 7 )

Mari kita mulai dengan simulasi termudah untuk beli saham.
Misal Anda punya uang Rp.10 juta.

Beli saham TLKM 1 Lot, seharga Rp. 8000 , berarti seharga Rp. 4.000.0000,-
Lalu saham tersebut turun menjadi Rp. 7800, lalu anda beli lagi saham TLKM
1 lot lagi. yakni seharga Rp. 3.900.000,-. Jadi total pembelian Anda adalah
Rp.7.900.000,- average saham TLKM anda adalah 7900,
Beberapa saat kemudian saham diposisi Rp. 8200.
Maka setelah Anda menjual saham tersebut diharga itu maka keuntungan Anda
adalah ( Rp 8.200.000 - Rp. 7.900.000,- = Rp. 300.000,- ), namun itu mesti dipotong untuk fee jual dan fee beli ( +/- 0,8 % dr total Harga ).
Jadi kurang lebih ( Rp.300.000 - ( 0,3 x Rp.7,9 jt +0,4 x Rp.8,2 jt )).
Mudah bukan.
Maka cobalah jumlah sedikit dulu, begitu sudah mahir baru menambah modal.
Catatan : ( 1 Lot= 500 lembar ) .