Sabtu, 15 Januari 2011

ILUSTRASI INVESTASI SAHAM ( 3 )

Saham Indonesia Paling Laknat

“The first rule is not to lose. The second rule is not to forget the first rule.”

~Warren Buffett

Anda pasti pernah mendengar kata “resiko”. Tapi apakah Anda pernah berpikir terlebih dahulu mengenai resiko ekstra dalam investasi Anda ketika membeli saham-saham Indonesia “laknat” berikut ini?


Bursa saham sering membuat orang tidak rasional, dan investor Indonesia sering sekali terjebak. Boleh-boleh saja mencoba menangkap peluang, tapi perhatikan dulu tingkat resikonya. Jangan sampai Anda rugi hingga hampir 100% dari modal Anda karena satu atau dua transaksi saja.

Ada beberapa saham Indonesia yang terkenal sangat merugikan investornya. Dan seperti yang bisa kita duga bersama, kebanyakan yang “nyangkut” di sini adalah para pemula/newbie. Bisa jadi tanpa jalan keluar yang pasti. Jadi, belajarlah dari pengalamanan mereka (dan dari situs ini). Apapun yang terjadi, hindari saham-saham laknat berikut ini di portofolio Anda (semua chart up-to-date):

•POLY. Saham PT Asia Pacific Fibers (setelah ganti nama) ini memang laknat. Pada saat bawah-bawahnya, setelah sahamnya tidak mampu lagi turun, manajemen melakukan reverse stock split, sehingga membuka peluang saham ini terjun bebas untuk sekian kalinya. Anda tahu berapa reverse stock splitnya? 20 banding 1! (link) Motivasinya? Buat bayar hutang dengan saham. Hasilnya? Seperti tadi sudah ditulis, terjun bebas lagi. Bayangkan, Anda punya Rp.100 juta di POLY, dalam waktu satu tahun, uang Anda tinggal Rp.500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah Saja). Dan saya tidak berbohong. Lihat grafik di bawah (sudah disesuaikan untuk stock splitnya oleh Yahoo):


Terjun bebas.

•TMPI atau juga dijuluki Taman Makam Para Investor. Saham PT Agis Tbk ini memang laknat. Kenapa? Harga sahamnya beranjak dari sekitar Rp.50 per lembar sahamnya hingga hampir Rp.3000 dengan garis lurus seperti roket Apollo sedang meluncur ke bulan. Setelah itu, jatuh seperti meteor. Jika Anda masuk di Rp.100 dan average up (kalau sempat) sampai Rp.2500, maka Anda untung 2500%. Uang Rp.100 juta Anda bisa menjadi Rp.2,5 milyar. Akan tetapi sebaliknya, jika Anda masuk di Rp.2500 dan ikut jatuh ke Rp.50 (bahkan lebih rendah dari sebelumnya), uang Rp.100 juta Anda di TMPI (juga dipanggil Tempe) menjadi Rp.4 juta. Tragis! Anda baru saja kehilangan satu mobil Avanza. Dan yang lebih ironis lagi, siapakah investor yang gulung tikar itu? Ya, para newbie saham Indonesia lagi… (pro sudah keluar di Rp.1500) Saya bicara fakta, silakan lihat sendiri di bawah:


Apollo dan meteor.

•FREN. Anda pikir sektor telekomunikasi itu bagus? Pada umumnya, ya. Lihat ISAT yang terus terbang, atau TLKM yang stabil. Tidak begitu dengan FREN. Sejak saham PT Mobile-8 Tbk ini IPO, tidak ada satupun investor yang untung. Dari harga IPO yang Rp.280, FREN terus jatuh hingga ke harga Rp.50 dan terus bertahan di sana. Sampai sekarang. Anda akan sulit mencari pembeli untuk saham FREN Anda.


Investor yang tidak pernah untung. (rugi terus)

•BUMI. PT Bumi Resources Tbk (flagship grup Bakrie). Tidak lengkap bicara saham Indonesia tanpa menyebut BUMI. Entah kenapa, pastilah staf PR (Public Relation) BUMI dibayar tinggi untuk hal ini. (namanya Dileep) Silakan baca artikel 10 Alasan Kenapa Saham BUMI Berbahaya. Sudah? Bandingkan grafik TMPI dengan BUMI. Apakah lebih baik atau sama saja? Bagi kami, sama saja laknatnya!


Siapa yang masih belum bisa keluar kira-kira?

•Anda percaya adanya karma? Jika ya, Anda tidak akan mau investasi di ENRG. PT Energi Mega Persada (juga grup Bakrie) adalah perusahaan yang membuat bencana alam terbesar di abad 20 dan 21 di Indonesia: Lumpur Lapindo. Sampai sekarang lumpur itu masih mengucur deras. Dukun dan ilmuwan tidak bisa menghentikan lumpur tersebut. Ratusan desa sudah tenggelam dan tidak terhitung banyaknya orang yang kehilangan rumah tinggalnya. Dan apa yang dilakukan bosnya, Aburizal Bakrie (Ical)? Ngutang terus dan menjadi orang terkaya di Indonesia. Satu hal, Anda pasti rugi jika menyentuh saham ini. Pasti. Kami jamin.


Jurang karma menghadang.

•BNBR. PT Bakrie and Brothers Tbk adalah induk perusahaan enam perusahaan Bakrie lainnya. Bakrie adalah grup terbesar di Bursa Efek Indonesia. Melihat anak-anaknya BUMI dan ENRG sudah ketahuan cara BNBR berinvestasi. Hasilnya? Rugi.


Perusahaan investasi atau divestasi?

Kita kembali pada kutipan paling atas yang dikatakan oleh Warren Buffett. Peraturan pertama adalah jangan pernah kehilangan uang. Peraturan kedua adalah jangan pernah lupa peraturan pertama.

Jika Anda menyentuh saham-saham di atas, Anda sudah kehilangan uang detik itu juga. Kenapa? Kami (seperti Warren Buffett) tidak melihat adanya nilai dari saham tersebut. Dan main saham bukan main judi.

Keputusan tetap di tangan Anda. Namun, pernahkah berpikir ada satu orang yang pasti tetap untung apapun posisi Anda?

Dia.

Catatan: Semua chart di atas up-to-date, sedangkan artikel tidak. Bisa saja terjadi perbedaan di kemudian hari (misalnya delisting).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar